Pemkot Yogya Bentuk Relawan Cegah Penyakit Kanker Serviks
By Admin
nusakini.com, - Pemerintah Kota Yogyakarta dan Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Yogyakarta menggiatkan pemeriksaan kanker serviks rangkaian kegiatan POGI FEST JOGJA 2025 dan POGI RUN 2025 di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Minggu (4/5/2025). Kegiatan itu untuk deteksi dini, membangun kesadaran dan gerakan perempuan sehat tanpa kanker serviks atau leher rahim. Pemkot Yogyakarta juga akan membentuk relawan kanker serviks.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyambut baik kegiatan POGI FEST JOGJA 2025 dan POGI RUN 2025. Mengingat secara data, Hasto mengungkapkan kanker serviks di Indonesia menduduki urutan nomor 2 setelah kanker payudara. Sedangkan di negara-negara maju kanker serviks tidak masuk urutan karena bisa diketahui secara dini. Oleh karena itu pihaknya menyambut baik pemeriksaan kanker serviks di masyarakat untuk deteksi dini.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyerahkan hadiah secara simbolis kepada para pemenang POGI RUN 2025.
“Banyak sekali yang harus kita lakukan untuk melakukan pencegahan. Oleh karena itu ide YKI (Yayasan Kanker Indoensia) untuk membentuk relawan kanker serviks, kami akan ‘menangkap’ itu (membentuk) relawan untuk kanker mulut rahim,” kata Hasto saat POGI FEST JOGJA 2025.
Hasto menyebut Kota Yogyakarta mempunyai 400 anggota tim pendamping keluarga yang sudah sering dilatih dan jadi kader-kader volunteer (relawan) tapi tetap ada sedikit operasional pendukung. Oleh sebab itu Hasto menilai keberadaan anggota tim pendamping keluarga itu bisa sekaligus menjadi relawan kanker serviks di Kota Yogyakarta.
“Saya nanti titip empat ratus orang anggota tim pendamping keluarga ini bisa menjadi volunteer cervical cancer,” ujarya.
Para perempuan di Yogyakarta antusias antre mengikuti pemeriksaan kanker serviks rangkaian POGI FEST JOGJA 2025
Selain itu Hasto akan menggerakan bidan di program satu kampung satu bidan yang menjadi program 100 hari kerjanya juga terlibat mencegah dan deteksi dini kanker serviks. Misal deteksi dini kanker serviks dengan pap smear dan inspeksi visual dengan asam asetat (IVA). Ada sekitar 169 bidan yang mengampu 169 kampung di Kota Yogyakarta.
“Sekarang ini bidan-bidan PNS sudah kita bagi untuk satu kampung satu bidan. Nanti pap smear IVA atau program yang lain saya kira melalui bidan yang jumlahnya 169 bidan mengampu 169 kampung. Nah inilah saya kira menjadi tim penggerak di kampung-kampung dan nanti bisa dibuat surveillance dan research yang berbasis dengan data di Kota Yogyakarta. Mudah-mudahan masyarakat Kota Yogyakarta nanti bisa bersama-sama sehat tanpa cervical cancer,” jelas Hasto.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo bersama jajaran pengurus POGI Cabang Yogyakarta.
Sementara itu Ketua POGI FEST JOGJA 2025 Mohammad Nailul Fahmi menyampaikan POGI FEST JOGJA 2025 dan POGI RUN 2025 adalah bagian dari kepedulian terhadap kesehatan perempuan. POGI FEST JOGJA 2025 mengangkat tema Bridging Gaps in Cervical Cancer Screening for Better Outcomes atau menjembatani kesenjangan dalam kanker serviks dan pemeriksaan untuk hasil yang lebih baik. Selain pemeriksaan kanker serviks, ada kegiatan lari 5 k dan 10 k yang diikuti sekitar 1.500 peserta dan donor darah.
“Kanker serviks ini menduduki peringkat kedua kanker pada perempuan, sehingga dari POGI berinisiatif menurunkan kanker serviks. Mari kita jadikan POGI FEST ini bukan sekadar perayaan, tapi juga sebagai gerakan nyata untuk masa depan yang lebih sehat bagi perempuan,” tandas Fahmi.(*)